Tongkat Semboyan 40
Tongkat
bukan sembarang tongkat. Tongkat pendek namun sakti. Maksudnya kalau
seorang PPKA sudah mengangkat tinggi tongkat ini ke atas, berarti kereta
siap berangkat. Tapi kalau belum, masinis dan Kondektur Pemimpin tidak
berani menjalankan KA.
Coba
perhatikan ketika seorang PPKA (Pemimpin Perjalanan Kereta Api) akan
memberangkatkan kereta api. Setelah mengabarkan warta aman kepada
stasiun berikutnya dan PJL (Penjaga Pintu Perlintasan) yang akan dilalui
kereta api, PPKA pun langsung memberikan aba-aba yang disebut dalam
Reglemen 3 sebagai semboyan 40. Semboyan 40 merupakan ijin kepala
kondektur (KP) untuk memperbolehkan kereta api berangkat. Setelah
semboyan 40, KP akan memberikan kabar lagi kepada masinis untuk
berangkat sebagai semboyan 41 dengan meniup peluit panjang. Masinis
setelah mendengar semboyan 41 akan membalas dengan membunyikan suling
atau klakson lokomotif sebagai semboyan 35.
Bagaimana cara kerja semboyan 40, 41 dan 35 ???
Alat yang digunakan sebagai semboyan 40 yaitu tongkat besi berukuran pendek dengan ujung terdapat plat lingkaran berwarna hijau. Tongkat semboyan 40 ini dahulu terbuat dari rotan yang dianyam. Sekarang bahan tongkat menggunakan bahan besi stainless dan lingkaran hijaunya dari bahan plat besi. Tongkat semboyan 40 ini khusus digunakan untuk siang hari. Sedangkan pada malam hari bisa menggunakan tongkat semboyan 40 yang dilengkapi lampu hijau, atau lampu handsign maupun senter yang dilengkapi lampu warna hijau. Jadi kesimpulannya fungsi semboyan 40 adalah PPKA untuk ijin kepada kondektur pemimpin untuk memberangkatkan kereta api dan dalam kondisi sinyal aman.
Setelah petugas PPKA memberikan semboyan 40, lantas apa
yang dilakukan oleh kondektur pemimpin (KP)? Kemudian kondektur
Pemimpin meniup peluit (suling mulut) satu kali suara panjang. Suara
peluitnya beda dengan peluit yang biasa ditiup wasit sepak atau peluit
yang kalian punya. Peluit yang dipakai oleh kondektur pemimpin, suaranya
khas agar tidak mudah di kelabuhi oleh suara peluit biasa. Masinis juga
sudah hafal dengan suara peluit yang ditiupkan oleh kondektur pemimpin.
Suara peluit Kondektur Pemimpin harus keras agar bisa terdengar oleh
masinis atau asisten masinis.
Suara
tiupan Kondektur pemimpin adalah semboyan 41. Kode bahwa Kondektur
Pemimpin telah menerima ijin pemberangkatan kereta api dari PPKA dan
selanjutnya meneruskan ijin kepada masinis untuk berangkat. Barulah
setelah yakin PPKA memberikan semboyan 40 dan Kondektur Pemimpin
memberikan semboyan 41, masinis membalasnya dengan membunyikan suling/
klakson lokomotif satu kali atau semboyan 35. Masinis pun lantas
menjalankan kereta api. Bila PPKA belum memberikan semboyan 40,
Kondektur Pemimpin tak boleh meniup peluit atau memberikan semboyan 41.
Dan inilah sekilas pembahasan mengenai cara kerja tiga semboyan
sekaligus. Thanks!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar